"Saya membayangkan lalu perlahan kemudian mulai percaya.
Pertanyaan etika terbesar tentang AI tidak akan segera datang dari robot terminator yang menyerang peradaban umat manusia hingga diancam kepunahan.
Melainkan dari drama robot asisten rumah tangga kita yang salah menafsirkan perintah.
Atau mungkin berkat hadirnya buku-buku 'nakal' yang tulis oleh Akal Imitasi disertai perdebatan hak-hak pencipta beserta transparasinya.
Buku ini adalah undangan untuk menertawakan kekacauan tak lucu itu bersama-sama, sebelum kita mulai membahasnya di jurnal-jurnal yang serius."
Pertanyaan etika terbesar tentang AI tidak akan segera datang dari robot terminator yang menyerang peradaban umat manusia hingga diancam kepunahan.
Melainkan dari drama robot asisten rumah tangga kita yang salah menafsirkan perintah.
Atau mungkin berkat hadirnya buku-buku 'nakal' yang tulis oleh Akal Imitasi disertai perdebatan hak-hak pencipta beserta transparasinya.
Buku ini adalah undangan untuk menertawakan kekacauan tak lucu itu bersama-sama, sebelum kita mulai membahasnya di jurnal-jurnal yang serius."